1. Rhythms Endogen
Terdapat burung yang disimpan di dalam sangkar, merekamen jadi gelisah di musim semi, dan jika mereka dilepas mereka akan terbang ke utara (Gwinner, 1986). Lalu seekor burung menyiapkan persediaan makanan untuk musim dinginsebelum makanann ya menjadi langka. Jelas, burung-burungtersebutmempersiapkandirimerekauntukperubahanmusiman.Kita menyebut ritme itu sebagai ritme Sirkannual Endogen.(Endogen berarti "dihasilkandaridalam."dari kata Latin circum, for “about,” and dies, for “day.”)Bukan hanya untuk kegiatan bangun-tidur, Ritme Sirkadian juga terdapat pada kegiatan seperti makan dan minum, buang air kecil, sekresihormon, metabolisme, sensitivitasterhadapobat, dan variable lainnya.
Ritme Sikardian juga terdapat dalam suasana hati. Dalam sebuah penelitian, anak muda orang dewasa mencatat suasanahati mereka sepanjang hari. Paling banyak ditampilkan meningkatkan mood positif (kebahagiaan) dari bangunsampai terlambat sore, dan kemudian sedikit menurun sampai waktu tidur.
2. Mengatur dan Mengatur Kembali Jam Biologis
Ritme sirkadian manusia terjadi sekitar setiap 24 jam, tapi mereka tidak sempurna. Kita menyesuaikan jam kerja kami setiap hari untuk tetap sama dengan fasenya, kadang-kadang kami salah menyesuaikan mereka. Pada akhir pekan, saat kebanyakan orang bebas mengatur jadwal mereka seperti kegiatan sampai larut malam dan bangun telat keesokan harinya. Waktu Senin pagi, saat jam di meja makan menunjukan jam 7 pagi, jam biologis kita mengatakan jam 5 pagi dan terburu-buru berangkat ke kantor atau sekolah tana banyak persiapan (Moore-Ede, Czeisler, & Richardson, 1983).
Meskipun ritme sirkadian tetap bertahan tanpa cahaya, cahaya sangat penting untuk mengatur kembali ritme sirkadian. Tanpa sesuatu yang bisa mengubah ritme sirkadian, itu akan perlahan menjauh dari waktu yang tepat. Stimulus yang mengatur kembali ritme sirkadian mengacu pada istilah Jerman zeitgeber, artinya “pemberi waktu”. Meskipun kita mencoba mengatur siklus terjaga tidur (wake-sleep cycles) dengan jam, sinar matahari memiliki pengaruh. Contohnya saat musim semi, seseorang mengatur satu jam lebih awal pada jam dinding mereka dan memperlihatkan waktu biasanya tidur, seseorang tersebut akan patuh dan pergi tidur walaupun di rasa terlalu cepat. Keesokan paginya, saat jam menunjukan pukul 7 pagi yaitu waktu untuk bersiap berangkat kerja, tetapi otak menyatakan pukul 6 pagi, kebanyakan orang mengalami gangguan istirahat selama beberapa hari setelah memperpanjang waktu siang hari (Lahti et al., 2006; Monk & Aplin, 1980).
Jet Lag
Perubahan ritme sirkadian disebabkan karna melewati zona waktu yang biasa disebut jet lag. Orang yang berpergian mengeluh waktu tidurnya pada satu hari, kurang tidur saat malam hari, depresi, dan mengurangi konsentrasi. Semua masalah ini karena tidak seirama antara jam sirkadian dalam dan waktu diluar (Haimov & Arendt, 1999). Kebanyakan orang menemukan cara mudah untuk berpergian melewati zona zatu yaitu pergi ke barat dan timur. Saat pergi ke barat, lebih lama menghabiskan waktu di malam hari dan bangun telat saat keesokan paginya, dan sudah menyesuaikan diri dengan jadwal yang baru. Ritme sirkadiannya mengalamiphase-delay. Saat pergi ke timur, ritme sirkadiannya mengalami phase-advance untuk tidur lebih awal dan bangun lebih awal (gambar). Kebanyakan orang susah tidur sebelum waktunya dan susah bangun lebih awal keesokan harinya.
Menyesuaikan diri saat jet lag sering membuat stress. Stress meningkatkan level darah pada hormone adrenal cortisol, dan banyak studi menunjukan meningkatnya kortisol dapat merusak neuron pada hipokampus, bagian otak yang menyimpan memori.
Shift Kerja
Orang yang tidak tidur secara teratur seperti pilot, orang yang bekerja di bagian medis, dan pekerja shift di pabrik, menemukan waktu tidur tergantung saat mereka ingin tidur. Saat mereka tidur pada pagi atau siang hari, mereka tidur secara singkat walaupun mereka bangun lebih lama (Frese & Harwich, 1984; Winfree, 1983). Orang yang bekerja pada malam hari, seperti pada tengah malam hingga jam 8 pagi setiap harinya. Lalu tidur seharian, setidaknya mereka mencoba untuk tidur. Walaupun setelah berbulan-bulan atau bertahun-tahun menjalani jadwal tersebut mereka akan menyesuaikan diri. Umumnya para pekerja malam sering terkena kecelakaan dibanding pekerja siang, karena otak dan suhu tubuh mereka berbeda.
Morning People dan Evening People
Ritme sirkadian berbeda pada setiap orang. Beberapa morning people“larks” bangun lebih awal, mendapat puncak produktivitas lebih awal, dan menjadi kurang waspada di kemudian hari. Selanjutnya, evening people “owls” berlatih lebih lambat, ibaratnya mendapat puncak produktivitas pada siang atau malam hari. Diantara pekerja shift, larks buruk saat bekerja malam hari dan owlsjuga buruk saat bekerja pagi hari.
Orang-orang berbeda pada usianya. Saat masih anak-anak, tidur lebih cepat dan bangun lebih awal. Pada saat remaja, tidur telat atau begadang dan bangun telat, saat memiliki kesempatan. Kecenderungan begadang dan bangun telat saat remaja terjadi di setiap kultur dimana para peneliti sudah mempelajarinya di setiap negara (Gradisar, Gradner, & Dohnt, 2011) yang mungkin saja merupakan alasan mengapa remaja mengalami kesuliatan dalam menyesuaikan jadwal sekolah mereka.
Saat orang mencatat kalau remaja cenderung mengambil resiko impulsive, yang biasanya terjadi pada evening people dan jet lag mungkin menjadi salah satu faktor. Rata-rata walaupun jauh dari umur remaja, morning people mengatakan lebih bahagia daripada evening people, mungkin karena ritme biologis lebih selaras pada jadwal keseharian mereka.
Link jurnal:
link video:
3. Mekanisme Jam Biologis
Inti Suprachiasmatic (SCN)
Meskipun sel-sel di seluruh tubuh menghasilkan ritme sirkadian, pendorong utama ritme untuk tidur dan suhu tubuh adalah nukleus suprachiasmatic (soo-pruh-kie-as-MAT-ik), atau SCN, bagian dari hipotalamus (Refinetti & Menaker, 1992). Ini mendapatkan namanya dari lokasinya tepat di atas supra ") kiasme optik). Setelah kerusakan pada SCN, ritme tubuh menjadi tidak menentu.
SCN menghasilkan ritme sirkadian itu sendiri dalam suatu geneti. Jika neuron SCN terputus dari sisa otak atau dikeluarkan dari tubuh dan dipelihara dalam kultur jaringan, mereka terus menghasilkan ritme sirkadian dari potensi aksi (Earnest, Liang, Ratcliff, & Casone, 1999; Inouye & Kawamura, 1979). Bahkan sel SCN terisolasi tunggal dapat mempertahankan ritme sirkadian, meskipun interaksi di antara sel mempertajam ketepatan ritme (Panjang, cara terkontrol. Curt P.Richter (1894-1988) Saya senang melakukan penelitian lebih dari makan Jutras, Connors, & Burwell, 2005; Yamaguchi et al., 2003
Bagaimana Cahaya Mengatur Ulang SCN
Posisi SCN di otak manusia, tepat di atas chiasm optik. Cabang kecil dari saraf optik, yang dikenal sebagai jalur retinohypothalamic, dari retina ke SCN, mengubah pengaturan SCN
Penjelasan yang mengejutkan adalah bahwa jalur retinohypothalamic ke SCN berasal dari populasi khusus sel-sel kelenjar retina yang memiliki fotopigment sendiri, yang disebut melanopsiin, tidak seperti yang ditemukan pada batang dan kerucut (Hannibal, Hindersson Knudsen, Georg, & Fahrenkrug, 2001; Lucas, Douglas, & Foster, 2001). Sel-sel ganglion khusus ini menerima beberapa masukan dari batang dan kerucut (Gooley et al., 2010; Güler et al., 2008) tetapi bahkan jika mereka tidak menerima input itu, mereka merespons langsung ke cahaya (Berson, Dunn, & Takao, 2002). Sel-sel kelenjar khusus ini terutama terletak di dekat hidung, dari mana mereka melihat ke arah pinggiran (Visser, Beersma, & Daan, 1999). Mereka merespons cahaya perlahan dan mati perlahan ketika lampu berhenti (Berson et al., 2002). Oleh karena itu, mereka merespons jumlah cahaya rata-rata keseluruhan, bukan pada perubahan cahaya sesaat. Intensitas rata-rata selama periode waktu adalah, dari informasi yang dibutuhkan SCN untuk mengukur waktu hari. Sel-sel ganglion ini merespon terutama terhadap cahaya pendek-gelombang (biru).
Biokimia dari Ritme Circadian
Nudeus suprachiasmatic menghasilkan ritme sirkadian, tetapi bagaimana? Penelitian tentang produksi ritme sirkadian dimulai dengan serangga. Studi pada lalat buah Drosophila menemukan beberapa gen yang bertanggung jawab atas ritme sirkadian (X. Liu et al., 1992; Sehgal, Ousley, Yang. Chen, & Schotdand, 1999). Dua gen ini, dikenal sebagai titik (disingkat PER) dan timeless (TIM), menghasilkan protein PER dan TIM. Konsentrasi kedua protein ini, yang mendorong tidur dan tidak aktif, berosilasi lebih dari sehari, berdasarkan interaksi umpan balik antar neuron. Pagi-pagi, tingkat messenger RNA yang bertanggung jawab untuk memproduksi PER dan TIM mulai pada konsentrasi rendah. Ketika mereka meningkat pada siang hari, mereka meningkatkan sintesis protein, tetapi prosesnya membutuhkan waktu, dan konsentrasi protein tertinggal beberapa jam, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 8.9 Ketika konsentrasi protein PER dan TIM meningkat, mereka memberi makan kembali untuk menghambat gen. yang menghasilkan molekul RNA messenger. Dengan demikian, pada malam hari, konsentrasi PER dan TIM tinggi, tetapi konsentrasi RNA kurir tidak dapat ditentukan (Nitabach & Taghert, 2008). Pada pagi berikutnya, kadar protein PER dan TIM rendah, lalat terbangun, dan siklus siap untuk memulai lagi. Karena siklus umpan balik memakan waktu sekitar 24 jam, lalat menghasilkan ritme sirkadian bahkan di lingkungan yang tidak berubah. Namun, di samping umpan balik otomatis, cahaya mengaktifkan bahan kimia yang memecah protein TIM, sehingga meningkatkan kesadaran dan menyinkronkan dock internal ke dunia eksternal (Ashmore & Sehgal, 2003).
Melatonin
SCN Mengatur Bangun Dan Tidur Dengan Mengendalikan Aktivitas
level di area otak lain, termasuk kelenjar pineal di kelenjar endokrin yang terletak tepat di posterior ke thalamus. Kelenjar pineal melepaskan hormon melatonin yang memengaruhi sirkadian dan ritme sirkannual. Kelenjar pineal mengeluarkan melatonin kebanyakan di malam hari yang membuat kita mengantuk pada saat itu. Ketika orang-orang beralih ke zona waktu baru dan mulai mengikuti yang jadwal yang baru, mereka akan terus merasa mengantuk sampai irama melatonin berubah. Sementara orang-orang yang memiliki tumor kelenjar pineal terkadang tetap terjaga selama berhari-hari pada suatu waktu. Sekresi melatonin mulai meningkat sekitar 2 atau 3 jam sebelum waktu tidur. Mengkonsumsi pil melatonin di malam hari akan memberikan efek pada kantuk karena kelenjar pineal menghasilkan melatonin pada waktu itu. Pil melatonin terkadang bermanfaat untuk orang yang bepergian ke zona waktu yang berbeda dan perlu tidur pada waktu yang tidak biasa.
Tahap Tidur Dan Mekanisme Otak
Seperti yang telah kita ketahui, tidur dan koma merupakan dua hal yang berbeda. Saat tidur, aktifitas otak memang berkurang, namun rangsangan (sentuhan atau suara) dapat membangunkannya, sedangkan koma, tidak. Jika orang tersebut tidak menunjukan aktivitas pada otak (kematian otak) selama 24 jam, maka dokter akan melepas alat bantu atau pendukung hidup.
2. Tahapan Tidur
Course:
saat kita baru memejamkan mata, melemaskan otot-otot, otak kita akan menghasilkan gelombang alfa, dimana gelombang ini kecil dan memiliki amplitudo yang sangat banyak (gelombangnya jadi terlihat sangat rapat). Kemudian kita akan memasuki tahapan tidur.
1. Tahap pertama
Pada tahap ini pikran antara berada di relita dan bawah sadar. Otak menghasilkan gelombang beta, gelombang kecil dan cepat. Mata terpejam, namun masih dapat dibangunkan dengan mudah.
2. Tahap kedua
Ditahap ini, tidur mulai nyenyak. Denyutan jantung mulai semakin melambat ,dan teratur. Terkadang otak menghasilkan rentetan gelombang yang puncaknya tinggi dan cepat (sleep spindels). Pada saat ini, gangguan sedikit tidak membangunkan.
3. Tahap ketiga
Otak mengeluarkan gelombang delta yang lambat dan memiliki puncak yang tinggi. Pada tahap ini kita akan sulit untuk dibangunkan karena sudah nyenyak.
4. Tahap empat
Otak mengeluarkan gelombang delta, ini merupakan tidur nyenyak. Dibutuhkan guncangan yang sangat kuat atau suara yang keras untuk membangunkan kita. Jika ada yang berjalan saat tidur, pada tahap inilah akan terjadi. video:
Otak memiliki aktivitas yang tinggi dalam tubuh yang lumpuh atau paradoks (tampaknya saling bertentangan). Pada saat inilah, mimpi-mimpi dengan sangat jelas bermunculan.
|
Fungsi Tidur
Selama tidur, kita mengistirahatkan otot kita, menurunkan metabolisme, melakukan pemeliharaan sel dalam neuron mengatur kembali sinapsis, dan memperkuat ingatan Orang yang tidak cukup tidur bereaksi lebih parah. daripada rata-rata untuk peristiwa stres. Mereka dapat mengembangkan gejala penyakit mental atau dapat memperburuk gejala yang sudah mereka miliki Kurang tidur adalah penyebab utama kecelakaan oleh pekerja dan buruknya kinerja oleh mahasiswa. Berkendara sambil kurang tidur sebanding dengan mengemudi di bawah pengaruh alkohol (Falleti, Maruff, Collie, Darby, & McStephen, 2003). Bahkan satu malam tanpa tidur mengaktifkan sistem kekebalan tubuh (Matsumoto et al., 2001).
jurnal:
jurnal:
https://drive.google.com/file/d/1yEGhDk8N-HKGhu4OaUJ2BdJQosNIYCwt/view?usp=sharing
4. Mekanisme
Otak Terjaga,
Gairah, dan Tidur
Struktur Otak Gairah dan Perhatian
Pemotongan melalui otak tengah mengurangi gairah dengan merusak formasi
reticular, suatu struktur yang memanjang dari medula ke otak depan. Beberapa
neuron dari formasi reticular memiliki akson yang naik ke otak, dan beberapa
memiliki akson yang turun ke sumsum tulang belakang.
Salah satu bagian dari formasi retikular yang berkontribusi terhadap gairah
kortikal dikenal sebagai pontomesencephalon (Woolf, 1996). (Istilah ini berasal
dari pons dan mesencephalon, atau "otak tengah.") Neuron ini menerima
input dari banyak sistem sensorik dan menghasilkan aktivitas spontan sendiri. Akson
mereka meluas ke otak depan, melepaskan asetilkolin dan glutamat, yang
merangsang sel-sel di hipotalamus, talamus, dan otak depan basal. Akibatnya,
pontomesencephalon mempertahankan gairah selama terjaga dan meningkatkannya
dalam menanggapi tugas-tugas baru atau menantang (Kinomura, Larsson, Gulyás,
& Roland, 1996)
Souce:
Locus coeruleus (LOW-kus ser-ROO-lee-us; secara harfiah, "tempat biru
gelap"), struktur kecil di pons, biasanya tidak aktif, terutama saat
tidur, tetapi ia mengeluarkan semburan impuls sebagai respons terhadap
peristiwa yang bermakna , terutama yang menghasilkan gairah emosional
(Sterpenich et al., 2006). Keluaran dari locus coeruleus meningkatkan apa yang
oleh insinyur disebut "gain". Artinya, meningkatkan aktivitas neuron
yang paling aktif dan mengurangi aktivitas neuron yang kurang aktif. Hasilnya
adalah peningkatan perhatian pada informasi penting dan memori yang ditingkatkan
(Eldar, Cohen, & Niv, 2013)
Akson yang melepaskan orexin meluas dari hipotalamus ke otak depan basal
dan banyak daerah lainnya, meningkatkan kesadaran (Sakurai, 2007).
Tidur dan Penghambatan Aktivitas Otak
Selama tidur, akson yang melepaskan inhibitor neurotransmitter GABA, meningkatkan
aktivitasnya, mengganggu penyebaran informasi dari satu neuron ke neuron
lainnya (Massimini et al., 2005). Koneksi dari satu area otak ke area otak
lainnya menjadi lebih lemah (Boly et al., 2012; Esser, Hill, & Tononi,
2009). Ketika stimulasi tidak menyebar, kita tidak menyadarinya. Karena tidur
tergantung pada penghambatan yang dimediasi GABA, tidur dapat bersifat lokal di
dalam otak (Krueger et al., 2008)
5. Fungsi otak di REM
Para peneliti yang tertarik pada mekanisme REM memutuskanuntuk menggunakan pemindaian PET untuk menentukan area otak mana yang menambah atau mengurangi aktivitasnya selama REM. Meskipun penelitian itu mungkin terdengar sederhana, PET membutuhkan injeksi bahan kimia radioaktif. Bayangkan mencoba memberikan suntikan tidur tanpa membangunkan mereka. Selanjutnya, pemindaian PET menghasilkan gambar yang jelas hanya jika kepala tetap tidak bergerak selama pengumpulan data.
Selama tidur REM, aktivitas meningkat pada pons (yang memicu timbulnya tidur REM) dan sistem limbik (yang penting untuk respons emosional). Aktivitas menurun dalam visual primer korteks, korteks motorik, dan korteks prefrontaln dorsolateral tetapi meningkat di bagian korteks parietal dan temporal (Braun et al., 1998; Maquet et al., 1996). Tidur REM dikaitkan dengan pola khas potensial listrik amplitudo tinggi yang dikenal sebagai gelombang PGO, untuk ponsgeniculate-occipital. Gelombang aktivitas saraf terdeteksi pertama di pons, tak lama kemudian di nukleus geniculate lateral thalamus, dan kemudian di korteks oksipital (D. C. Brooks & Bizzi, 1963; Laurent, Cespuglio, & Jouvet, 1974).
6. Gangguan Tidur
Sebagian besar orang dewasa membutuhkan sekitar 71⁄2 hingga 8 jam tidur permalam, tetapi be erapa telah diketahui melakukan dengan baik dengan kurang dari 3 jam per malam (H. S. Jones & Oswald, 1968; Meddis, Pearson, & Langford, 1973). Ukuran terbaik insomnia tidur yang tidak adekuat adalah bagaimana perasaan seseorang pada hari berikutnya. Jika Anda merasa lelah di siang hari, Anda tidak cukup tidur di malam hari. Penyebab insomnia termasuk kebisingan, suhu yang tidak nyaman, stres, sakit, diet, dan obat-obatan. Insomnia juga dapat menjadi hasil dari epilepsi, penyakit Parkinson, otaktumor, depresi, kegelisahan, atau kondisi neurologis atau kejiwaan lainnya. Beberapa anak menderita insomnia karena mereka tidak toleran susu, dan orang tua mereka, tidak menyadari intoleransi dan memberi mereka minum susu sebelum tidur (Horne, 1992).
Sleep Apnea
Salah satu jenis insomnia adalah sleep apnea, gangguan kemampuan bernafas sambil tidur. Orang dengan sleep apnea mengalami sesak napas sekitar satu menit atau lebih dari yang mereka bangun terengah-engah. Mereka mungkin tidak mengingat semua kebangkitan mereka, meskipun mereka pasti memperhatikan konsekuensinya — kantuk di siang hari, gangguan perhatian, depresi, dan kadang-kadang masalah jantung. Orang dengan sleep apnea memiliki beberapa area otak yang tampaknya kehilangan neuron, dan akibatnya, mereka menunjukkan kekurangan penalaran dan kontrol implus. (Beebe & Gozal,2002; Macey et al., 2002).Apnea tidur timbul dari beberapa penyebab, termasuk genetika,hormon, dan kerusakan mekanisme otak usia lanjutyang mengatur pernapasan. Penyebab lain adalah obesitas, terutama padapria paruh baya. Banyak pria gemuk memiliki ukuran lebih sempit dari biasanyasaluran udara dan harus menggantinyadengan bernapas seringatau dengan penuh tenaga. Selama tidur, mereka tidak bisa menjaga tingkat itupernafasan. Selain itu, saluran udara mereka menjadi lebih sempitdari biasanya ketika mereka mengadopsi postur tidur (Mezzanotte,Tangel, & White, 1992)
Narkolepsi
Narkolepsi, suatu kondisi yang ditandai dengan periode seringkantuk di siang hari, menyerang sekitar 1 di 1.000 orang dan sering kali menurun dalam keluarga. Ini berberapa ciri dan gejala narkolepsi:
- Serangan kantuk di siang hari.
- Cataplexy sering dipicu oleh emosi yang kuat, seperti marah atau gembira yang hebat.
- Kelumpuhan tidur ketidakmampuan untuk bergerak saat jatuh tertidur atau bangun. Banyak orang pernah mengalaminya kelumpuhan tidur setidaknya sekali atau dua kali, tetapi penderita narkolepsi sering mengalaminya.
- Halusinasi hypnagogic atau pengalaman seperti mimpi itu orang tersebut mengalami kesulitan membedakan dari kenyataan, sering terjadi pada awal tidur.
Jurnal:
Gangguan Gerak Tungkai Periodik
Gangguan ini ditandai dengan gerakan kaki yang tidak disengaja yang berulang-ulang dan terkadang lengan saat tidur. Hal ini berbeda dari sindrom kaki gelisah, di mana orang sering merasakan dorongan untuk menendang kaki bahkan saat bangun.
Banyak orang yang mungkin sebagian besar, mengalami sesekali tendangan tak disengaja terutama ketika mulai tertidur. Gerakan pada kaki bukanlah masalah kecuali mereka menjadi gigih. Pada orang dengan gangguan gerakan tungkai berkala, kebanyakan setengah baya dan lebih tua, pada orang seperti itu biasanya kaki menendang sekali setiap 20 hingga 30 detik selama beberapa menit atau jam, sebagian besar selama tidur NREM.
Gangguan Perilaku REM
Bagi kebanyakan orang, otot-otot postural utama rileks dan tidak aktif selama tidur REM. Namun, orang-orang dengan gangguan perilaku REM bergerak dengan penuh semangat selama periode REM mereka bahkan mereka seakan seperti sedang memerankan impian mereka. Mereka sering bermimpi tentang membela diri melawan serangan, mereka dapat meninju, menendang, dan melompat-lompat. Mereka sering melukai diri sendiri atau orang lain dan juga merusak barang barang.
Teror Malam dan Sleepwalking
Teror malam adalah pengalaman dari kecemasan yang intens pada seseorang yang terbangun menjerit ketakutan. Teror malam ini lebih parah dari mimpi buruk yang hanyalah mimpi yang tidak menyenangkan. Teror malam terjadi selama tidur NREM dan lebih sering terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa. Sleepwalking sebagian besar terjadi pada anak-anak. Kebanyakan orang yang tidur sambil berjalan, memiliki satu atau lebih kesulitan tidur tambahan seperti kronis mendengkur, gangguan tidur, mengompol, dan teror malam. Penyebab tidur berjalan lebih sering terjadi ketika orang kurang tidur atau di bawah tekanan yang tidak biasa. Ini paling umum selama tidur gelombang lambat dini hari dan biasanya tidak disertai dengan mimpi. Sleepwalking biasanya tidak berbahaya tetapi tidak selalu begitu juga. Seorang gadis remaja berjalan keluar dari rumahnya, lalu ia memanjat derek, dan kembali tidur pada balok tersebut. Untungnya, seorang pejalan kaki melihatnya dan memanggil polisi. Beberapa cerita seseorang yang mengidap tidur berjalan telah diketahui melakukan makan, mengatur ulang furnitur, jatuh dari balkon, dan mengendarai mobil sembari mengabaikan jalur dan lampu lalu lintas. Tindakan Sleepwalkers biasanya tidak diingat karena sebagian dari otak terjaga dan bagian-bagian lain tertidur.
Why Sleep? Why REM? Why Dreams?
1.
Fungsi
Tidur
Selama tidur, kita mengistirahatkan otot kita, mengurangi metabolisme, melakukan pemeliharaan seluler dalam neuron (Vyadyslav& Harris, 2013), mengatu ruling sinapsis, dan memperkuat ingatan (Sejnowski&Destexhe, 2000). Orang yang kurang tidur bereaksi lebih parah dari rata-rata kejadian stres (Minkel et al., 2012). Mereka mungkin mengembangkan gejala penyakit mental atau dapat memperburuk gejala yang sudah mereka miliki (van der Kloet, Merckelbach, Giesbrecht, & Lynn, 2012). Kurang tidura dalah penyebab utama kecelakaan oleh pekerja dan buruknya kinerja oleh mahasiswa. Berkendara sambil kurang tidur sebanding dengan mengemudi di bawah pengaruh alkohol (Falleti, Maruff, Collie, Darby, &McStephen, 2003). Bahkan satu malam tidur mengaktifkan system kekebalan tubuh (Matsumoto et al., 2001).
Tidur dan Konservasi Energi
Tidur mungkin dimulai dengan fungsi sederhana yang di tambah kanevolusi kepada orang lain kemudian. Hipotesis yang mungkin adalah bahwa fungsi asli tidur adalah untuk menghema tenergi (Kleitman, 1963; Siegel, 2009, 2012). Tidur menghemat energi selama masa-masa yang tidak efisien, ketika aktivitas menjadi sia-sia dan mungkin berbahaya. Pesawat ruang angkasa Rover NASA, yang dibangunun tuk menjelajahi Mars, memiliki mekanisme untuk membuatnya "tidur" di malam hari untuk menghemat baterainya. Selama tidur, suhu tubuh mamalia berkuran gsebesar 1 ° C atau 2 ° C, cukup untuk menghema tsejumlah besa renergi.Aktivita sotot berkurang, menghemat lebih banyak energi. Hewan meningkatkan durasi tidur mereka selama kekurangan makanan, ketika konservasi energi sangat penting (Berger & Phillips, 1995). Karena itu tidur dalam beberapa hal sejalan dengan hibernasi. Fungsi hibernasi hanyalah untuk menghemat energi saat makanan langka.
Sejalan dengan Tidur: Hibernasi
Hewan yang berhibernasi menurunkan suhu tubuh mereka hany asedikit di atas suhu lingkungan. Denyut jantung turun hamper tidak ada, aktivitas otak turun menjad ihampir tidak ada, badansel neuron menyusut, dan dendri tkehilangan hamper seperempat cabang mereka, menggantikannya nant iketik a suhu tubuh meningkat (von der Ohe, Darian-Smith, Garner, & Heller, 2006). Beberapa fakta aneh tentang hibernasi:
- Hewan yang berhibernasi keluar dari hibernasise lama beberapa jam setiap beberapa hari, menaikkansuhu tubuh merekamen jadisekitar normal. Namun, mereka menghabiskan sebagian besarwaktu ini untuk tidur (B. M. Barnes, 1996).
- Hibernasi memperlambat proses penuaan. Hamster yang menghabiskan waktu lebih lama berhibernasi memiliki harapan hidup yang lebih lama secaraproporsional dari pada hamster lainnya (Lyman, O'Brien, Greene, &Papafrangos, 1981). Hibernasi juga merupakan periodeke kebalan relative terhadapin feksidan trauma.
Perbedaan Spesies Dalam Tidur
Beberapa spesies lain mematikan kebutuhan tidur mereka untuk keadaan tertentu (Siegel, 2009).Setelah lumba-lumba atau paus melahirkan, ibu dan bayite tapterjaga 24 jam sehari selam abeberapa minggu pertama. Selama musim kawin musim semi.
source :
Sandpiper jantan bersaing untuk memperebutkan pasangan,banyak dari mereka yang aktif hingga 23 jam/hari selama hampi tiga minggu, tanpa membahayakan kesehatan atau kewaspadaan (Lesku et al., 2012).
source:
hewan pemakan rumput yang perlu makanselama berjam-jam per hari memiliki tidur yang kurang jika dibandingkan dengan hewan karnivora (pemakan daging) yang bisa memuaskan kebutuhan nutrisimereka dengan sekalimakan. Binatang yang perluwaspada terhadap predator tidur lebih sedikit, sedangkanh ewan yang menjadi predator sendiri mudah tidur.
source :
Biological Phsychology 12E
Tidur dan Memori
Fungsi tidur adalah untuk meningkatkan ingatan. Jika orang belajar sesuatu dan kemudian tidur, atau bahkan tidur siang, ingatan mereka sering menjadi leb h baik dari pada sebelum tidur (Hu, Stylos-Allan, & Walker, 2006; Korman et al., 2007).
Tidur juga membantu orang menganalisis kembal imemori mereka.Studi lain menemukan bahwa tidur siang itu termasuk Tidur REM dimana meningkatkan kinerja tertentu pada jenis pemecahan masalah kreatif (Cai, Mednick, Harrison, Kanady, &Mednick, 2009).
(fungtional of REM sleep)
2. Fungsi dari Tidur REM
Tidur REM menempati persentase tidur terbesar pada individu dan spesies
yang tidur paling lama.
Satu hipotesis adalah bahwa REM penting untuk penyimpanan memori, terutama
untuk melemahkan koneksi yang tidak sesuai (Crick & Mitchison, 1983). Namun,
banyak orang menggunakan obat antidepresan yang parah kurangi tidur REM, tanpa
menimbulkan masalah memori (Rasch, Pommer, Diekelmann, & Born, 2009).
Hipotesis lain terdengar aneh karena kita cenderung membayangkan peran
glamor untuk tidur REM: David Maurice (1998) mengusulkan bahwa REM hanya
menggerakkan bola mata bolak-balik cukup untuk mendapatkan oksigen yang cukup
ke kornea mata. Kornea, tidak seperti bagian tubuh lainnya, mendapatkan oksigen
langsung dari udara di sekitarnya. Selama tidur, karena mereka terlindung dari
udara, mereka sedikit memburuk (Hoffmann & Curio, 2003). Namun, seperti
yang disebutkan, banyak orang menggunakan antidepresan yang membatasi tidur
REM. Mereka tidak diketahui menderita kerusakan pada kornea.
3. Perspektif Biologis Terhadap Mimpi
Peneliti mimpi menghadapi masalah khusus: Kitasemua tahut entang mimpi berasal darila poran diri orang, dan peneliti tidak punya cara untuk melakukan pemeriksaan keakuratan laporan tersebut. Faktanya, kita lupakan sebagian besar mimpi, dan bahkan ketika kita mulai mengingat mereka, detailnya memudar dengan cepat.
Hipotesis Aktivasi Sintesis
Menurut hipotesis aktivasi sintesis, mimpi mewakili otak dengan upaya untuk membuat jarang dan informasi terdistorsi. Mimpi dimulai dengan semburan aktivitas spontan secara berkala di pons — gelombang PGO yang sebelumnya dijelaskan — yang mengaktifkan beberapa bagian korteks tapi tidak yang lain. Korteks menggabungkan input serampanganinidengan apa pun kegiatan lain sudah terjadi dan melakukan yang terbaik untuk mensintesis sebuah cerita yang masuk akal untuk informasi.
Satu kritik adalah bahwa prediksi teori itu tidak jelas. Jika kita bermimpi jatuh karena sensasi vestibular dari berbaring, mengapa kita tidak selalu bermimpi jatuh? Jika kita bermimpi kita tidak bisa bergerak karena otot kita lumpuh selama tidur REM, mengapa kita tidak selalu bermimpi lumpuh?
Hipotesis Anatomi Klinis
Pandangan alternatif tentang mimpi telah terjadi berlabel hipotesi sanatomiklinis karena itu berasal dari studi klinis pasien dengan berbagai jenis otak kerusakan. Seperti itu teori aktivasi-sintesis, teoriini menekankan bahwa mimpi dimulai dengan membangkitkan rangsangan yang dihasilkan di dalam otak dikombinasikan dengan ingatan baru-baru dan informa siapa pun yang diterima otak dari indera. Namun, klini shipotesis anatomi kurang menekankan pons, gelombang PGO, atau tidur REM. Saya menganggap mimpi sebagai pemikiran yang terjadi dalam kondisi yang tidak biasa.
Jadi idenya adalah stimulasi baik internal maupun eksternal mengaktifkan bagian dari korteks parietal, oksipital, dan temporal. Gairah berkembang menjadi persepsi halusinasi, tanpa input sensorik dari area V1 untuk menimpanya. Gagas anini, seperti hipotesis aktivasi-sintesis, sulit untuk diuji karena benarnya tidak membuat prediksis pesifik tentang siapa yang akan memiliki mimpi apadan kapan.
Komentar
Posting Komentar