BAB 3 : ANATOMI DAN METODE PENELITIAN



Struktur Sistem Saraf Vertebrata
    Sistem saraf kita terdiri dari banyak substruktur, sejumlah besar neuron, dan jumlah sinaps yang lebih besar. Bagaimana semua bagian bekerja bersama untuk membuat satu unit berperilaku? Apakah setiap neuron memiliki fungsi independen? Atau apakah otak beroperasi sebagai satu kesatuan yang tidak berbeda? Jawabannya adalah sesuatu yang ekstrem. Pertimbangkan analogi dengan masyarakat manusia: Setiap individu memiliki peran khusus, seperti guru, petani, atau perawat, tetapi tidak ada yang melakukan fungsi apa pun tanpa kerja sama dari banyak orang lain. Demikian pula, area otak dan neuron memiliki peran khusus, tetapi mereka juga bergantung pada koneksi dengan area lain.

1.Terminologi untuk Menjelaskan Sistem Saraf Untuk Vertebrata

    Sistem Saraf Pusat (SSP) dan sistem saraf tepi dapat dilihat di bawah ini:

    Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. sistem saraf tepi adalah saraf di luar otak dan sumsum tulang belakang.


Sistem saraf perifer (PNS) menghubungkan otak dan sumsum tulang belakang ke seluruh tubuh. Bagian dari PNS adalah sistem saraf somatik, yang terdiri dari akson yang menyampaikan pesan dari organ indera ke SSP dan dari SSP ke otot. Bagian lain dari PNS, sistem saraf otonom, mengendalikan jantung, usus, dan organ lainnya. Sistem saraf nomik yang sama otomatis memiliki beberapa tubuh sel di dalam otak atau sumsum tulang belakang dan beberapa di kelompok di sepanjang sisi.




2. Saraf Tulang Belakang


    Saraf tulang belakang adalah bagian CNS di dalam kolom tulang belakang. Saraf tulang belakang berhubungan dengan semua alat indera dan otot kecuali kepala. Saraf ini bentuknya beruas-ruas, dan setiap ruas memiliki sisi saraf sensorik dan saraf motorik. Penemuan pertama tentang fungsi sistem saraf bahwa memasuki akar dorsal (buntalan akson) membawa informasi sensorik dan dari akar ventral membawa informasi motorik. Sel-sel neuron sensorik berada di kumpulan neuron saraf tulang belakang, yang disebut ganglia akar dorsal (kumpulan neuron. Dalam banyak kasus, kumpulan neuron yang berada di luar CNS disebut ganglion, dan kumpulan di dalam CNS disebut nukleus.) Sel-sel neuron motorik berada di dalam sarah tulang belakang.



Bentuk-H di tengah yaitu gray matter tersusun atas sel tubuh dan dendrit. Banyak neuron dari gray matter mengirim akson ke otak atau bagian lain di saraf tulang belakang melewati white matter, terdiri dari myelin (gambar 3.2).


Gambar 3.2



Setiap ruas dari saraf tulang belakang mengirik informasi sensorik ke otak dan menerima perintak motoric dari otak. Semua informasi tersebut melewati bidang akson di saraf tulang belakang. Jika sumsum tulang belakang dipotong pada segmen tertentu, otak akan kehilangan sensasi dari segmen tersebut dan yang ada dibawahnya. Otak juga akan kehilangan semua pengendalian motorik pada segmen tersebut sampai yang paling bawah.




3. Sistem Saraf Otonom
   Sistem saraf otonom terdiri dari neuron yang menerima informasi dan mengirimkan perintah ke jantung, bagian perut, dan organ lainnya. Ada dua bagian yaitu sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Sistem saraf simpatik, jaringan saraf umumnya berfungsi untuk memacu dan mempercepat kerja organ-organ tubuh. Tersusun atas rantai ganglia di kiri dan kanan pusat saraf tulang belakang (daerah dada dan pinggang). Akson simpatik menyiapkan organ untuk “fight or flight” contohnya mempercepat pernapasan dan denyut jantung serta memperlambat proses pencernaan. Kelenjar keringat, kelenjar adrenal, otot yang membatasi pembuluh darah, otot pada kulit rambut itu simpatik.
  Sistem saraf parasimpatik kebalikan dari simpatik. Contohnya, sistem saraf simpatik mempercepat denyut jantung, sedangkan sistem saraf parasimpatik memperlambat denyut jantung, dan parasimpatik justru mempercepat proses pencernaan. Parasimpatik juga meningkatkan gairah seksual, contohnya ereksi pada pria. 
   Sistem saraf parasimpatik dikenal juga sebagai sistem saraf kraniosakral karena saraf preganglion keluar dari daerah otak dan daerah sakral. Parasimpatik berpangkal pada sumsum lanjutan. Panjang preganglionik membentang dari sumsum tulang belakang ke dekat organ dalam. Postganglionik membentang ke organ itu sendiri.




4. Otak Belakang
    Otak memiliki tiga bagian yaitu, otak belakang, otak tengah, dan otak depan. Otak belakang berada di belakang otak yang terdiri dari medula, pons, cerebellum (otak kecil). Batang otak (brainstem) sebutan untuk tiga kesatuan struktur yaitu medula, pons, dan otak tengah.
    Medula atau medula oblongata berada di atas sumsum tulang belakang. Medula mengatur fungsi pernapasan, pencernaan, detak jantung, tekanan darah, bersin, batuk, dan menelan, dengan saraf kranial yaitu mengatur sensasi dari kepala, pergerakan otot di kepala, dan parasimpatik organ.
    Pons diartikan sebagai jembatan dalam bahasa latin. Pons menghubungkan korteks serebral dengan medulla oblongata, dan  juga sebagai pusat komunikasi antar otak kiri dan otak kanan. Salah satu tugas pons membantu menyalurkan pesan saraf dari berbagai bagian otak dan sumsum tulang belakang.
   Cerebellum (otak kecil) memiliki fungsi mengontrol gerakan dan keseimbangan tubuh manusia. Orang yang memiliki kerusakan otak kecil akan sangat fatal, mereka akan memiliki masalah besar untuk mengatur emosi, bahasa, perhatian antara auditori dan stimulasi visual (Courchesne et al., 1994).
5. Otak tengah 
    Bagian atas dari otak tengah disebut tectum, sisi yang lebih besar dari tectum disebut colliculus superior dan colliculus inferior. Keduanya sangat penting pada proses sensorik, colliculus inferior untuk mendengar, dan colliculus superior untuk melihat. 
    Dibawah tectum ada tegmentum, berada di tengah dari otak tengah. Dalam bahasa latin tegmentum disebut juga pelindung atau penutup (tectum menutupi tegmentum, sedangkan tegmentum menutupi hampir semua struktur otak tengah). Struktur lain dari otak tengah yaitu subtansi nigra, dimana memiliki peran penting untuk menyediakan pergerakan khususnya gerakan mata.







6. Otak Depan
Otak depan merupaan bagian otak yang paling menonjol dari otak mamalia dan letaknya dibagian depan. Otak depan terdiri dari 2 belahan otak, yaitu otak bagian kiri dan otak bagian kanan.






Secara garis besar, fungsi dari otak bagian depan ini adalah untuk berfikir dan mengendalikan gerak otot. Otak bagian kanan akan mmengendalikan atau mengontrol otot-otot tubuh bagian kiri, dan begitupun sebaliknya. 
Bagian terluar otak atau yang membungkus otak dinamakan korteks serebral (cerebral cortex). Lapisan ini memiliki ketebalan 1,5 mm samapai 5 mm. Terdapat struktur lain dibawah korteks serebral. Beberapa diantaranya adalah thalamus, hypothlamus dan basal ganglia.
Bagian otak yang berhubungan dengan 3 sistem utama (emosi, kenangan, dan gairah) dinamakan sistem limbik. Sistem ini ada dibagian atas batang otak, didalam otak besar. Sistem ini penting untuk motivasi dan emosi, misalnya seperti makan, minum, aktivitas seksual dan kecemasan.





Thalamus
Thalamus terletak ditengah otak. Tepatnya diantara korteks serebral dan otak tengah.  Thalamus seperti dua buah alpukat kecil yang bergabung berdampingan dan simetris antara kanan dan kiri. Fungsi thalamus adalah menyampaikan informasi yang berhubungan dengan kesadaran, siklus tidur, dan kewaspadaan. Selain itu, thalamus juga berfungsi sebagai penerus informasi tentang reseptor indra, kecuali penciuman.


Hypothalamus

Hypothalamus merupakan bagian kecil namun penting bagi otak. Ia terletak di bawah thalamus dan diatas batang otak. Pada manusia, hypoyhalamus kira-kira sebesar kacang almond. Hypothalamus mengontrol proses metabolisme tertentu dan juga kegiatan lain dari saraf otonom. Selain itu hypothalamus juga mengontrol suhu tubuh, makanan dan asupan air (lapar dan haus).

Kelenjar Hipofisis ( Pituitary Gland)
Kelenjar hipofisis atau pituitari merupakan kelnjar endokrin yaitu penghasil hormon. Kelenjar hipofisis terletak dipangkal hypothalamus




Basal Galia
Basal galia adalah struktur di bawah Serebrum dan lateral terhadap Thalamus yang berfungsi membantu mengontrol pergerakan tubuh. Terdapat tiga struktur pada basal galia yaitu :
1.      Nukleus kaudat
2.      Putamen
3.      Globus palidus
Penurunan fungsi basal galia dapat merusak pergerakan , seperti yang dapat ditemukan pada pasien Parkison dan Huntington.









Basal Otak Depan
   Forebrain adalah otak yang terletak di bagian depan. Otak pada bagian ini bertanggung jawab dalam berbagai fungsi, seperti menerima dan memproses informasi, berpikir, merasakan, mengerti dan mengeluarkan bahasa, serta mengendalikan fungsi motorik (otot). Ada dua bagian besar otak yang termasuk dalam golongan otak depan, yaitu diensefalon (diencephalon) dan telensefalon (telencephalon).
Hippocampus
    Hippocampus adalah bagian otak yang berbentuk seperti kuda laut dan memiliki 3 lapisan yang terbuat dari sel-sel piramidal. Hippocampus adalah struktur besar antara thalamus dan korteks serebral. fungsi utama dari hippocampus itu sendiri adalah pembelajaran dan penyimpanan serta pengolahan memori jangka panjang.
7. Ventricles
    Sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) berkembang sebagai tabung hampa yang ruang internal akhirnya membentuk sistem rongga berisi cairan yang disebut ventrikel. Dua yang pertama ventrikel adalah sepasang C-berbentuk ventrikel lateral, satu di setiap belahan otak. Masing-masing berkomunikasi ini melalui pori kecil dengan ventrikel ketiga slitlike antara dua belahan, dikelilingi oleh diencephalon.

    Ventrikel ini diisi dengan cairan, cairan cerebrospinal (CSF), yang juga menggenangi bagian luar otak dan bantal organ dalam rongga tengkorak. Sekitar otak dan sumsum tulang belakang, antara jaringan saraf dan tulang, ditemukan tiga membran yang disebut meninges: dura mater(selaput otak keras) hanya di bawah tulang; sebuah arachnoid tengah; dan pia mater halus pada permukaan jaringan.




Korteks Serebral
1.Mengatur Korteks di Serebral  (Otak Besar)
Struktur yang sangat kecil sekali dari variasi korteks di serebral dari satu area kortikal ke area yang lain, seperti halnya kepadatan dari neuron per volumenya (Collins, 2011). Kebanyakan peneliti sudah langsung paham terhadap hubungan antara struktur dan fungsinya.




Di manusia dan kebanyakan mammalia-mammalia, korteks serebralterdiri dari enam lamina yang berbeda, lapisan-lapisan dari badan sel itu sejajar dengan permukaan korteks dan terpisah dari satu sama lain oleh lapisan serat. Lamina ketebalannya berubah-ubah dan menonjol dari bagian satu ke bagian korteks yang lain.


Untuk kenyamanan, para peneliti membagi area ini menjadi empat lobus yang dinamai tulang tengkorak yang terletak diatasnya: oksipital, parietal, temporal, dan frontal.

2. Lobus Okspital

Lobus okspital di (ekor) posterior akhir dari korteks, adalah target utama dari informasi visual. Kutub poterior dari lubus oksipital diketahui sebagai korteks “visual primer”, atau “korteks lurik”, karena tampilannya bergaris dibagian melintang.

3. Lobus Parietal
Lobus parietal terletak diantara lobus oksipital dan sulkus sentral alur yang dalam dipermukaan korteks. Areanya hanya posterior ke sentral sulkus, postcenral gyrus, atau korteks somatosensori primer, menerima sensasi sentuhan dari rangsangan. Ahli bedah otak terkadang hanya menggunakan anestesi lokal (membius kulit kepala tetapi membiarkan otak tetap terjaga). Jika selama proses ini mereka secara mudah menstimulat postcentral gyrus, orang-orang melaporkan sensasi kesemutan disisi tubuh yang berlawanan.

Based on penfield and Rasmussen, 1950

4. Lobus Temporal 

Lobus temporal adalah bagian lateral dari setiap belahan otak, dekat dengan pelipis. Dia adalah target kortikal primer untuk informasi pendengaran. Lobus temporal pada manusia˗˗˗dikebanyakan kasus, lobus temporal kiri˗˗˗adalah penting untuk paham berbicara bahasa. Lobus temporal juga berkontribusi untuk memenuhi aspek penglihatan, yaitu termasuk untuk persepsi pergerakan dan mengenali wajah-wajah. Lobus temporal juga penting untuk emosi dan perilaku motivasi.

5. Lobus Frontal
Mengandung korteks motorik primer dan korteks prefrontal, memanjang dari sulkus sentral ke batas anterior otak. bagian posterior lobus frontal tepat di depan sulkus sentral, girus prekusenter, dikhususkan untuk mengendalikan gerakan halus, seperti menggerakkan satu jari pada satu waktu. area terpisah lain nya bertanggung jawab atas bagian tubuh yang berbeda, sebagian besar pada sisi kontralateral (berlawanan) tetapi juga dengan sedikit kontrol pada sisi ipsilateral (sama).
Bagian paling depan dari lobus frontal adalah korteks prefrontal. secara umum, semakin besar korteks serebral spesies, semakin besar persentase yang ditempati korteks prefrontal. misalnya ia membentuk bagian lebih besar dari korteks pada manusia dan kera besar daripada spesies lain. dendrit di korteks prefrontal memiliki hingga 16 kali lebih banyak duri dendritik daripada neuron di area kortikal lainnya. sebagai hasilnya, prefrontal cortex mengintegrasikan sejumlah besar informasi.





Naik Turunnya Lobotomi Prefrontal
Dalam lobotomy prefrontal terdapat sebuah prosedur yang dikenal sebagai lobotomy bedah prefrontal dari korteks prefrontal ke bagian otak lainnya. Prosedur tersebut bertujuan untuk memotong hubungannya dengan sisa korteks. Hal tersebut dimulai dengan laporan yang merusak korteks prefrontal primata labolatory sehingga membuat mereka lebih jinak tanpa terasa mengganggu sensasi atau koordinasi mereka. Beberapa dokter mengatakan bahwa hal tersebut bertujuan untuk membantu orang yang menderita gangguan kejiwaan yang parah dan tidak dapat diobati.

Fungsi Korteks Prefrontal
Korteks prefrontal berkontribusi pada banyak fungsi, salah satunya adalah perhatian yang meningkatkan respons area otak lain terhadap informasi yang paling relevan dan mengurangi respons terhadap gangguan. yang lainnya adalah memori yang berfungsi, kemampuan untuk mengingat peristiwa baru-baru ini, seperti di mana Anda memarkir mobil Anda atau apa yang Anda bicarakan sebelum gangguan. orang dengan kerusakan pada korteks prafrontal mengalami kesulitan pada respons tak tertunda, di mana mereka melihat atau mendengar sesuatu, dan kemudian harus menanggapinya setelah penundaan.

Korteks prefrontal juga penting untuk membuat keputusan dan merencanakan gerakan. ketika Anda memutuskan apakah akan melakukan domething, Anda mempertimbangkan kesulitan tindakan, probabilitas keberhasilan dan kegagalan, dan seberapa berharganya hadiah yang mungkin bagi Anda saat ini.

5. Bagaimana Bagian ini Bekerja Bersama?
Bagaimana berbagai area otak bergabung untuk menghasilkan perilaku dan pengalaman yang terintegrasi? Ketika Anda memegang radio, bagaimana otak Anda mengetahui objek yang Anda lihat juga apa yang Anda rasakan dan apa yang Anda dengar?
Hal ini dikenal sebagai masalah yang mengikat. Masalah yang mengikat tersebut merujuk pada fenomena yang tidak dapat dijelaskan di mana sinyal sensorik dari berbagai neuron di otak terintegrasi, menghasilkan persepsi pesan tunggal. Berikut adalah contoh masalah yang mengikat.

Posisikan diri Anda sejajar dengan cermin besar, sehingga Anda dapat melihat tangan kanan Anda dan pantulannya di cermin. jauhkan tangan kiri Anda dari pandangan. sekarang berulang kali mengepalkan dan melepaskan kedua tangan bersamaan. Goyangkan jari-jari Anda, sentuh ibu jari Anda untuk setiap jari, dan sebagainya, dalam setiap kasus melakukan hal yang sama dengan kedua tangan pada saat yang bersamaan. anda akan terus merasakan tangan kiri Anda melakukan hal yang sama seperti yang Anda lihat di cermin lakukan, yang menjadi gambar cermin dari tangan kanan Anda terlihat seperti tangan kiri Anda. setelah 2 atau 3 menit, Anda mungkin mulai merasa bahwa tangan di cermin adalah tangan kiri Anda sendiri.





Metode Penelitian
1.  Efek Kerusakan Otak
Kerusakan otak dapat menghasilkan ketidakmampuan mengenali wajah, ketidakmampuan untuk melihat gerakan, pergeseran perhatian ke sisi kanan tubuh dan dunia, perubahan motivasi dan emosi, gangguan ingatan, dan sejumlah efek khusus lainnya.
Hanya sedikit orang yang mengalami kerusakan terbatas hanya pada satu area otak, dan tidak ada dua orang yang kerusakannya persis sama. Oleh karena itu para peneliti sering beralih untuk menghasilkan kerusakan yang terlokalisir dengan hati-hati pada hewan laboratorium. Ablasi adalah pengangkatan area otak, umumnya dengan pisau bedah. karena operasi pengangkatan sulit untuk struktur kecil di bawah permukaan otak, peneliti kadang-kadang membuat lesi, yang berarti kerusakan, dengan menggunakan instrumen stereotaxic, alat untuk penempatan elektroda yang tepat di otak. Peneliti membius hewan, mengebor sebuah lubang kecil di tengkorak, memasukkan elektroda (diisolasi kecuali di ujung), menurunkannya ke target dan melewati arus listrik yang cukup untuk merusak daerah itu. Sebagai contoh, para peneliti telah membuat lesi di beberapa bagian hipotalamus untuk mengeksplorasi kontribusi mereka pada makan dan minum. Setelah kematian binatang itu, seseorang mengambil irisan otaknya, menerapkan noda, dan memverifikasi lokasi sebenarnya dari kerusakan.
Misalkan seorang peneliti membuat lesi dan melaporkan beberapa defisit perilaku. Anda mungkin bertanya, "-Bagaimana kita tahu defisit itu bukan disebabkan oleh membius hewan itu, membuat lubang di tengkoraknya, dan menurunkan elektroda ke target ini?" Untuk menguji kemungkinan ini, seorang eksperimen menghasilkan lesi palsu dalam kontrol Eksperimen menghasilkan lesi palsu pada kelompok kontrol, melakukan semua prosedur yang sama kecuali untuk melewatkan arus listrik. Setiap perbedaan perilaku antara kedua kelompok harus dihasilkan dari lesi dan bukan prosedur lainnya.
Lesi listrik adalah teknik kasar yang merusak akson yang melewati daerah itu dan juga neuron di daerah itu sendiri. Sebaliknya, mereka mungkin menyuntikkan bahan kimia yang membunuh neuron, atau menonaktifkannya sementara, tanpa merusak akson yang lewat (Rudebeck, Saunders, Prescott, Chau, & Murray 2013). Pilihan lain adalah pendekatan gen-knockout yang mengarahkan mutasi ke gen yang penting untuk satu jenis sel, pemancar, atau reseptor (Joyner & Guillemot, 1994).
Stimulasi magnetik transkranial (TMS), penerapan stimulasi magnetik ke sebagian kulit kepala, menonaktifkan neuron di daerah sempit di bawah magnet, menghasilkan "lesi virtual" yang bertahan stimulasi magnetik itu sendiri (Dayan, Sensor, Buch, Sandrini, & Cohen, 2013). Prosedur ini memungkinkan para peneliti untuk mempelajari perilaku dengan beberapa area otak aktif, kemudian tidak aktif, dan kemudian aktif kembali. Sebagai contoh, satu penelitian menemukan bahwa setelah TMS membungkam area tangan korteks motorik, orang mengalami masalah dengan tugas memutar tangan secara mental dalam sebuah gambar untuk membayangkan bagaimana itu akan terlihat dari sudut yang berbeda (Ganis Keenan, Kosslyn, & Pascual -Leone, 2000). Yaitu, ketika Anda membayangkan melihat tangan Anda dari sudut yang berbeda, Anda membayangkan menggerakkannya, bukan hanya melihatnya bergerak. Setelah segala jenis kerusakan otak atau inaktivasi, masalah bagi psikolog adalah untuk menentukan defisit perilaku yang tepat.

2. Efek Stimulasi Otak
Jika kerusakan otak merusak beberapa perilaku, stimulasi harus meningkatkannya. Cara kuno adalah memasukkan elektroda ke dalam otak hewan dan memberikan arus singkat dan ringan untuk merangsang satu area atau lainnya. metode itu memiliki beberapa nilai, tetapi batasannya adalah bahwa area tertentu mungkin memiliki banyak jenis neuron dengan berbagai fungsi. arus listrik merangsang mereka semua, serta melewati akson.
Pada awal 2000-an, Karl Deisseroth memelopori metode yang disebut optogenetika, menggunakan cahaya untuk mengendalikan populasi neuron yang terbatas. Metode ini memungkinkan peneliti mempelajari fungsi sel yang diberikan secara lebih rinci daripada sebelumnya. Beberapa dokter telah mulai menerapkan optogenetika pada pasien manusia untuk mencoba mengendalikan narkolepsi (gangguan tidur) dan kondisi lainnya.

3. Merekam Aktivitas Otak.
Studi tentang otak manusia hampir selalu menggunakan metode non-invasif - yaitu, rekaman dari luar tengkorak. Elektroensefalograf (EEG) merekam aktivitas listrik otak melalui elektroda — mulai dari beberapa hingga lebih dari seratus yang melekat pada kulit kepala. Elektroda yang menempel pada kulit kepala mengukur aktivitas rata-rata setiap saat untuk populasi sel di bawah elektroda. Outputnya kemudian diperkuat dan direkam. Perangkat ini dapat merekam aktivitas atau aktivitas otak spontan sebagai respons terhadap rangsangan, dalam hal ini kita menyebut hasil yang membangkitkan potensi atau membangkitkan respons. Respons yang timbul berguna untuk banyak tujuan.
Magnetoencephalograph (MEG) serupa, tetapi bukannya mengukur aktivitas listrik, ia mengukur medan magnet yang redup yang dihasilkan oleh aktivitas otak. (Hari, 1994). MEG memiliki resolusi temporal yang sangat baik, menunjukkan perubahan dari satu milidetik ke yang berikutnya. Peneliti menggunakan MEG dapat mengidentifikasi waktu di mana berbagai daerah otak merespon dan dengan demikian melacak gelombang aktivitas otak dari titik asalnya ke daerah lain yang memprosesnya (Salmelin, Hari, Lounasmaa, & Sams 1994).
Positron-emission tomography (PET) memberikan gambar resolusi tinggi dari aktivitas dalam otak yang hidup dengan merekam emisi radioaktivitas dari bahan kimia yang disuntikkan. Pertama, orang tersebut menerima suntikan glukosa atau bahan kimia lain yang mengandung atom radioaktif. Penggunaan glukosa meningkat di area otak yang paling aktif, jadi melacak kadar glukosa memberi tahu kita sesuatu tentang aktivitas otak. Ketika atom radioaktif meluruh, ia melepaskan positron yang segera bertabrakan dengan elektron terdekat, memancarkan dua sinar gamma ke arah yang berlawanan. Kepala orang tersebut dikelilingi oleh satu set detektor sinar gamma. Ketika dua detektor merekam sinar gamma secara bersamaan, mereka mengidentifikasi titik di tengah-tengah antara detektor tersebut sebagai titik asal sinar gamma. Komputer menggunakan informasi ini untuk menentukan berapa banyak sinar gamma yang berasal dari setiap titik di otak dan oleh karena itu berapa banyak bahan kimia radioaktif yang berada di setiap area (Phelps & Mazziotta, 1985). Area dengan radioaktivitas terbanyak mungkin adalah yang memiliki neuron paling aktif.
Pemindaian PET menggunakan bahan kimia radioaktif dengan waktu paruh pendek, dibuat dalam perangkat yang disebut cyclotron. Karena cyclotron mahal, PET hanya tersedia di rumah sakit penelitian. Lebih jauh, PET mengharuskan otak untuk terkena radioaktivitas. Untuk sebagian besar tujuan, para peneliti telah mengganti pemindaian PET dengan fungsional magnetic resonance imaging (fMRI), yang lebih murah dan lebih tidak berisiko. Pemindaian MRI standar merekam energi yang dilepaskan oleh molekul air setelah penghilangan medan magnet. FMRI adalah versi MRI yang dimodifikasi berdasarkan hemoglobin (protein darah yang mengikat oksigen) alih-alih air (Detre & Floyd, 2001). Peneliti mengatur pemindai fMRI untuk mendeteksi jumlah hemoglobin dengan oksigen (Viswanathan the & Freeman, 2007). Ketika area otak menjadi lebih aktif, dua perubahan yang relevan terjadi: Pertama, pembuluh darah melebar untuk memungkinkan lebih banyak aliran darah ke area tersebut. Kedua, karena area otak menggunakan oksigen, persentase hemoglobin dengan oksigen menurun. Pemindaian fMRI merespons kedua proses ini (Sirotin, Hillman, Bordier, & Das, 2009).
Metode fMRI menghasilkan gambar-gambar yang spektakuler, tetapi pentingnya informasi yang diberikan dalam banyak kasus masih bisa diperdebatkan (Rugg & Thompson-Schill, 2013). Meskipun demikian, fMRI terkadang memberikan informasi psikologis yang berharga, contoh:
1.      Banyak orang yang merasakan nyeri melaporkan penurunan rasa sakit setelah mereka menerima plasebo (obat tanpa aktivitas farmakologis). Studi dengan fMRI menunjukkan bahwa area otak yang bertanggung jawab atas rasa sakit benar-benar mengurangi respons mereka (Taruhan & Atlas, 2013).
2.      Psikolog menemukan manfaat untuk membedakan beberapa jenis memori, seperti implisit versus eksplisit dan deklaratif versus prosedural. Satu pandangan adalah bahwa setiap tugas yang diberikan masuk ke dalam satu kategori atau yang lain. Pandangan alternatif adalah bahwa kami memproses memori dengan beberapa komponen, sebagian besar berkaitan dengan satu jenis memori dan lainnya yang berkaitan dengan jenis memori yang berbeda. Data fMRI sesuai dengan pandangan itu: Sebagian besar tugas memori mengaktifkan beragam area otak ke berbagai tingkat (Cabeza & Moscovitch, 2013).
3.      Ketika Anda hanya duduk di sana dengan tidak ada yang diharapkan dari Anda, apakah otak Anda benar-benar tidak melakukan apa-apa? Tentu saja tidak. Anda melakukan "mind wandering," yang mengaktifkan area yang tersebar yang disebut "sistem default" otak (Corballis, 2012 MF Mason et al., 2007).
Menafsirkan hasil fMRI adalah tugas yang kompleks. Cara terbaik untuk menguji pemahaman kita adalah ini: Jika kita berpikir kita tahu apa arti pola fMRI yang diberikan, kita harus dapat menggunakan pola itu untuk mengidentifikasi apa yang dilakukan atau dipikirkan seseorang. Dalam sebuah penelitian, para peneliti menggunakan fMRI untuk merekam aktivitas otak dari orang-orang ketika mereka tertidur. Para peneliti berulang kali membangunkan orang-orang ini, meminta mereka untuk melaporkan citra visual mereka, dan membandingkan laporan itu dengan data fMRI. Setelah pengulangan yang cukup, mereka dapat menggunakan data fMRi untuk memprediksi kira-kira citra apa yang akan dilaporkan orang (Horikawa, Tamaki, Miyawaki, & Kamitani, 2013).

4. Ukuran Otak dan Intelegensi
Kita mungkin mengira otak yang besar lebih baik, namun tidak sesederhana itu. Pada tahun 1800 dan 1900 awal beberapa anggota dari golongan tertentu bersedia menyumbangkan otak mereka setelah meninggal secara sukarela untuk penelitian otak orang-orang yang terkenal. Tidak ada yang bisa disimpulkan dari penelitian tersebut. Otak orang-orang terkenal tersebut memiliki ukuran yang sangat bervariasi sama hal nya  pada orang yang kurang tekenal. Jika anatomi otak memiliki hubungan dengan kecerdasan, itu tidak terlihat (Barrel, 2004) Memperoleh sebuah kepopuleran membutuhkan kesempatan dan keberuntungan, tapi tidak beruhubungan secara kuat dengan kecerdasan.

 Perbandingan Antara Spesies
Semua mamalia mempunyai susunan otak yang sama , tapi sangat berbeda dalam ukurannya. Lantas apakah variasi ukuran pada binatang berpengaruh pada kecerdasannya? Otak gajah  empat kali lebih besar dari otak manusia, mungkin banyak orang yang mengira kecerdasan tegatung perbardingan massa tubuh dan otak, jika hewan memiliki otak yang lebih kecil massa tubuh  adalah hewan yang cerdas seperti Cihuahua . Namun hal itu tidak benar, Cihuhua memiliki massa otak yang kecil karena memang terlahir karena tubuh yang kecil, bukan karena terlahir cerdas.

 Perbandingan Antar Manusia
Selama bertahun-tahun , penelitian pada otak manusia dan kecerdasan tidak mencapai jauh diatas nol persen. Meskipun menujukan hasil korelasi yang rendah antara kedua variabel tersebut bisa berarti tidak adanya hubungan diantaranya, atau salah satu variable tidak diukur dengan baikPenelitian yang dilakukan hari ini menggunakan MRI menunjukan korelasi positif antara ukuran otak dan IQ sebesar 0.3(Mc Daniel,2005).
Mungkin bagian otak tertentu lebih berpengaruh terhadap kecerdasan . sebagian orang yang melakukan tes IQ nya dengan baik mungkin memiliki bagian otak yang lebih besar dari yang lain. Namun bukti ini hanyalah kebetulan.

 Perbandingan antara Pria dan Wanita
   Ketika kita menguji tes kecerdasan dan ukuran otak hanya pada perempuan dan laki – laki secara terpisah kita akan menemukan korelasi positif. Tapi jika kita menggabungkan keduanya hasil nya negatif, laki-laki punya otak lebih besar dari perempuan tapi hasil IQ yang sama. Laki-laki dan perempuan setara, hanya banyak akson dan sel membuat otak laki-laki lebih besar, sementara Rata-rata perempuan mempunyai  permukaan sulci  yang lebih dalam, khususnya di frontal dan partial.




   Link jurnal:


Komentar